Belum pernah terbayangkan sebelumnya bisa berada di Arab Saudi. Saya sangat bersyukur bisa sampai di sini. 7 tahun lamanya saya menginginkan bisa menjadi mahasiswa KFUPM. Saya pernah gagal tapi saya coba kembali di tahun 2022. Alhamdulillah Allah berikan kesempatan untuk bisa kuliah di sini.
Mungkin ini yang dinamakan dream comes true. Dulu saya sangat senang membaca buku tentang pengalaman seseorang yang tinggal di luar negeri. Baik itu bekerja atau kuliah. Rasanya senang sekali memiliki pengalaman yang bisa dibagikan kepada teman-teman di Indonesia.
Dan sekarang saatnya saya yang membagikan pengalaman ketika berada di negara yang setiap muslim dambakan untuk dikunjungi, Arab Saudi.

First impression ketika menginjakkan kaki di Arab Saudi itu rasanya luar biasa. Perjalanan internasional pertama, sendirian, tidak ada yang menemani. Disitulah kondisi keberadaan Allah sangat terasa. Sungguh begitu dekat.
Bukan hanya orang Indonesia yang selalu dianggap orangnya ramah-ramah. Ternyata orang Arab Saudi juga sangat ramah. Mereka memberikan senyum ketika salam. Try hard to speak English. Sama seperti saya. Senyum dan sikapnya sudah sangat lebih dari cukup membahagiakan saya.
Saya sangat bersyukur kepada Allah dipertemukan dengan orang-orang yang baik hatinya. Tidak cukup di situ saja. Saya pertama kali bertemu dengan dua orang dari Bangladesh, Kamrul dan Mahfuz. Mereka student juga.

Saya juga berkenalan dengan orang Nigeria : Abdul Lateef, Mubarak, Bashir, Abdu Lateef Ibrahim, Amin. Orang Ghana : Yakhuza, Sa’ad. Pakistan : Raza, Zain, Umar, Anas, Pharuh. Sudan : Umar, Muaz. Bangladesh : Mahbuba, Imdad, Johan. Saudi : Muhammad, Abdurahman, Abdullah, Sultan, Bandar. India : Arif, Ibrahim, Mr. Thohur. Palestine : Mr. Gharabli. Gambia : Muhammad. Tanzania : Khamis, Mahmud. Mesir : Ahmed, dua orang lagi lupa namanya. Al Jazair : Muhammad. Dan mungkin banyak lagi teman baru saya yang belum disebutkan
Mata saya tidak berhenti untuk memandang setiap sudut kampus KFUPM. Bangunannya hampir sama, mulai dari desain, warna, dan mungkin tata letaknya. Jadi tidak heran mungkin pas pertama kali jalan-jalan di kampus, saya dua kali tersesat di kampus.

Saya coba bertanya kepada kontraktor kemana untuk ke Building 838. By the way, di KFUPM ini semua building ini diberi nomor. Mereka familiar ke nomor building daripada nama dari Building tersebut.
Setelah dicoba belok kanan belok kiri akhirnya tetap tidak bertemu juga. Beruntung sekali Alhamdulillah kontraktor yang ditanya itu kembali bertemu di tengah jalan saat saya masih mencari jalan pulang.
Akhirnya saya pun naik ke mobilnya. Dan di antar pulangke housing. Alhamdulillah. Lucunya, beberapa jam kemudian saya keluar untuk ke Math’am (Restaurant untuk student), saya kembali tersesat. Dan lagi-lagi saya diantar oleh bapak kontraktor. Hehe

Tapi lama kelamaan saya bisa menghafal rute jalan di kampus KFUPM.
Itu mungkin untuk hari ini. Singkat tapi bisa memberi gambaran bagaimana kondisi KFUPM.
————————————————————-
Sedang menunggu adzan Maghrib
Dhahran, Saudi Arabia
January 20, 2023
————————————————————-
Contact Me at
Instagram : @ferryaldina